Zayda berdiri mematung melihat Kalvin dipegangi beberapa mahasiswa, laki-laki itu berteriak ketika melihat mobil kesayangannya dihancurkan. Sebuah paving blok beton dijatuhkan di atasnya oleh mobil alat berat itu, yang mana tentu saja langsung membuatnya hancur. Suara kaca jendela yang pecah membuat semua orang reflek berlindung menghindari pecahan kaca yang berterbangan ke berbagai arah, bahkan keempat bannya meletus karena beban yang tiba-tiba menghantamnya itu. "b******k! b******n!" teriak Kalvin murka, matanya merah dan berair dipenuhi kilat penuh amarah. "Pak, tenang! Itu berbahaya!" teriak orang-orang berusaha menenangkannya. Kalvin menatap mobilnya yang hanya dalam hitungan detik menjadi rongsokan besi tak berbentuk, terengah dia melempar tatapannya ke arah jalan dimana ada sebua