Ema membuka matanya dan ia merasa tubuhnya sangat lelah. Ema melihat kearah samping mencari sosok putri kecil yang mungkin saja masih terlelap, namun ternyata Amora telah bangun dan sudah tidak ada dikamar ini. Ema merasakan kepalanya sangat pusing. Ia masih belum mengingat kejadian semalam yang membuat tertidur dan bangun dengan tubuh yang remuk serta kepalanya yang menjadi sangat pusing. Ema turun dari ranjang dan ia segera melangkahkan kakinya dengan pelan. ia brusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya sambil memegang kepalanya. Ia melihat Amora yang sedang duduk di ruang makan bersama Aron. "Baru bangun? mandilah dan kita akan menuggumu untuk sarapan bersama!" ucap Aron. "Kenapa kepalaku sakit sekali dan tubuhku juga?" ucap Ema membuat Aron menyembunyikan senyum iblisnya k

