Suasana makan malam sangat terasa sepi dan hening, mungkin di pulau ini hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar memecah keheningan malam. Bara entah kenapa sejak siang diam seribu bahasa dan akupun ikut diam membisu. Seharusnya aku menikmati makan malam ini karena semua yang dihidangkan Bara merupakan makanan kesukaanku, tapi nafsu makanku hilang melihatnya diam membisu. "Bara..." "Hmmm kamu mau nambah?" tanyanya tanpa melihat isi piringku yang masih terisi penuh. "Nggak jadi" aku meninggalkan meja makan dan memilih untuk pergi ke kamar, Bara kenapa sih aneh banget jadi orang. Bisa banget bikin aku uring-uringan. Perutku sedikit tidak enak sejak sore tadi tapi melihat Bara yang acuh akupun jadi malas memberitahunya tentang kondisiku. Aku berulang kali mengelus perutku agar ba