“Ma, aku mau bertemu teman.” Pamit Dante pada Cynthia, padahal ada Bunga di situ tapi dia tidak memedulikannya. “Siapa nak? Jangan pulang terlalu malam. Mama akan pulang segera setelah papa dan adikmu sampai di sini.” Kata Cynthia. Cih, papa dan adikku? Mereka dua orang yang tega merebut mama dariku! Tapi tentu saja itu hanya ada di benak Dante saja. Mana tega dia berucap hal itu pada Cynthia yang punya cincin di jantungnya! Dia tidak mau kehilangan sang mama setelah seminggu sebelumnya kehilangan eyang. “Iya ma, aku usahakan akan pulang tidak terlalu larut ya.” Kecup Dante di pipi Cynthia. Dante berjalan menuju pintu diikuti oleh Bunga. Rasanya menyebalkan karena diikuti oleh orang lain. “Mau ngapain kamu ngikutin aku?” Tanyanya pada Bunga yang untuk jalan saja sudah kepayahan.