Dante berdehem lembut, seperti ingin memberi tahu bahwa dia ada di belakang mereka. Tangannya cepat menyambar tiga tangkai bunga krisan berwarna putih untuk dia berikan kepada Lintang. Kenapa dia sangat yakin itu adalah Lintang? Samar-samar tadi dia dengar simbok memanggil Lintang sambil menepuk bahu perempuan yang memakai pashmi“Maksud mama apa? Kenapa kalian semua suka berteka-teki sih? Tolong langsung jujur mah, ada apa dengan Lintang dan Rora.” Dante mulai habis kesabaran.
“Ada kalanya, apa yang tidak terlihat itu lebih membahagiakan dibanding yang terlihat. Kamu akan tahu saat tiba di rumah peristirahatan besok. Tapi pesan mama, kendalikan emosimu. Ucap istighfar jika emosimu memuncak, karena apa yang akan kamu ketahui esok mungkin tidak sesuai dengan keinginanmu.”
“Aku tidak suka
