Chapter 108 - Mimpi part 2

544 Kata

Aku mengikuti Bu Fatimah masuk ke dalam rumahnya. Sesampainya di dalam aku dengan sengaja menyenggol Bu Fatimah yang berdiri di sebelah pintu ruang tamu. Dan ketika aku merasakan senggolan itu, aku bernapas lega. Aku bisa menyentuhnya, teriakku senang dalam hati. Bukankah semua ini karena keputusasaanku karena dengan tubuh gaib yang kumiliki aku tak bisa menyentuhnya dalam dunia nyata. Tapi setelah percobaan tadi, aku yakin kalau kami bisa bersentuhan dalam alam mimpi. Tunggu, aku sadar kalau ini mimpi, tapi apakah Bu Fatimah sadar juga? Terus kalau aku enak-enakin dia dalam mimpi, dia pasti tak ingat kan esok pagi saat terbangun? Lagian, kita tak benar-benar berzina kan? Kan cuma enak-enak dalam mimpi, secara aktual kita bahkan tidak bersentuhan badan. Semakin aku menemukan alasan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN