Dan lagi, kok kayaknya nggak jauh beda rasanya dengan gadis-gadisku? Memang lebih longgar sedikit, tapi sama sekali tak terlihat seperti milik ibu-ibu muda yang sudah melahirkan. “Napa Han?” tanya Bu Fatimah ke arahku ketika melihat wajahku yang sedikit kebingungan. “Kok punya Ibu masih sempit?” tanyaku penasaran. Muka Bu Fatimah terlihat memerah dan dia justru mengaitkan kedua kakinya ke belakang punggungku lalu menekan mahkotanya ke depan. Membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa dari ulah Ibu muda ini. “Ibu kan kemarin ngelahirin lewat operasi,” kata Bu Fatimah setelah itu. “Maksudnya?” tanyaku kebingungan. “Maksudnya, waktu ngelahirin, dedek bayi nggak lewat alami tapi lewat perut. Jadinya ya, punya Ibu masih seperti awalnya,” jawab bu Fatimah dengan muka memerah. Aku tak