Chapter 84 - Tangguh

582 Kata

"Put," aku memanggil cewekku yang lagi kalut dan mewek habis itu. Putri menepis tanganku lagi yang berusaha meraihnya. "Nggak!!" teriak Putri. "Ayang tu, selalu begitu. Tiap kali Putri marah selalu dimesrain. Tapi masalah nggak pernah kelar. Ayang juga tetep aja kek gitu," lanjut Putri sambil masih terisak-isak. "Putri capek Yang. Apa emang Putri harus ngerelain Ayang? Kita putus aja? Putri nggak sanggup kalau kek gini terus. Ayang aja tega sama Putri," Set dah. Kayanya mulai beneran nusuk ni ulahku kali ini. Setelah apa yang aku lalui bareng gadis pertamaku ini, keknya nggak mungkin juga aku rela mutusin dia. Tapi, saat aku sedang menimbang rasa, Putri berdiri dan membawa tasnya. "Putri mau putus aja. Terserah Ayang sekarang mau ngapain. Putri capek ngarepin Ayang berubah," kata P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN