Chapter 102 - Aura

522 Kata

Aku juga kini menyadari kenapa tempat ini terlihat lebih terang daripada hotel dan tempat karaoke di seberang sana, seluruh bangunan mushola yang terlihat tak terawat dan bobrok ini memancarkan cahaya putih keemasan yang mengurangi suasana temaram dan cahaya gelap yang datang dari seberang jalan. “Wadah itu tak penting, yang penting itu isinya. Semua orang mungkin melihat bangunan di depan sana lebih megah dan indah secara fisik, tapi secara hakikat, kamu lihat sendiri kan Le, mana yang lebih terang dan mana yang dipenuhi oleh mahluk kotor?” kata si Kakek. Aku terdiam dan kini mengerti apa maksud kata-kata si Kakek untuk melihat ke sekelilingku tadi. Tapi apa hubungannya semua ini denganku? Aku cuma numpang tidur di mushola ini Mbah!! rutukku dalam hati. “Kita seiman, harus saling mengi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN