Chapter 35 - Perasaan

530 Kata

Aku terdiam dan memegangi piring di tanganku. Apa yang kulihat sekarang benar-benar membuatku tubuhku terasa kaku. Annisa menundukkan kepalanya dengan ekspresi sedih dan menata piring bersamaku. Setelah beberapa saat dia tersadar kalau aku sedang menatapnya dan dengan cepat langsung tersenyum ceria seperti biasanya. Senyuman yang biasa kulihat dan kuanggap sebagai 'normalnya' Nisa. Aku terdiam. Kemudian aku meletakkan piring di tanganku ke lantai rumah dan membuka kedua tanganku ke arahnya. Nisa terlihat kebingungan, "napa An?" "Sini," kataku pendek. Nisa terdiam beberapa saat setelah itu dia menghambur ke dalam pelukanku. Kami berpelukan erat di ruang utama rumahku selama beberapa saat. Sama sekali tanpa desakan nafsu seperti biasanya saat kami berpelukkan. Tak lama kemudian, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN