Bab 28: Paparazi

1365 Kata

“Apa yang terjadi, Mas?” tanya Rayya ketika mereka sudah berjalan cukup jauh. Berulang kali ia melihat kaca spion atau menoleh langsung ke belakang hanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya. “Aku yakin banget itu wartawan,” jawab Baskara. Matanya masih berfokus pada jalanan di depannya. Saat ini mereka tengah memasuki jalanan bebas hambatan. “Aku masih belum paham, kenapa ada wartawan yang nyamperin kita? Aku kan bukan siapa-siapa.” Baskara tidak langsung menjawab. Melainkan pria itu mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya dan memberikannya kepada Rayya. “Rayya, tolong bantu aku menghubungi seseorang. Aku tidak bisa berhenti.” Rayya menerima ponsel Baskara lalu memasukan pin berisi 4 digit sebelum akhirnya ponsel itu terbuka. “Hubungi Andika. Ada di daftar terb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN