Rayya mengantarkan kopi beserta sarapan untuk Baskara yang sudah berada di ruang kerjanya sepagi buta di hari Minggu. “Kopi dan pisang gorengnya, Mas.” Rayya menaruh sarapan pagi untuk suaminya itu di meja samping yang memang berleter L dengan desain yang minimalis tapi tetap menunjukkan kesan maskulin. “Makasih, Sayang. Nanti aku makan ya,” ujar Baskara tanpa memalingkan pandangannya dari laptop. Hal itu membuat Rayya mengulum senyumnya. “Ya sudah kalau begitu, aku keluar dulu ya, Mas. Kalau butuh apa-apa, aku ada di depan televisi.” Rayya memberikan belaian lembut di bahu suaminya sebelum akhirnya melangkah keluar. Namun, saat tangannya sudah meraih handle pintu, terdengar suara Baskara memanggilnya. “Rayya?” Rayya menoleh. “Iya, Mas? Butuh sesuatu?” “Ada. Sebenarnya ak
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari