“Welcome home.” Sebuah suara berat bernada lembut menyambut kedatangan Rayya kembali ke penthouse.
“Loh, Mas? Kok sudah pulang?” Rayya menatap heran Baskara yang sudah berdiri tak jauh dari pintu masuk dengan memasang senyum lebar.
“Sudah.”
“Apa aku yang kelamaan di luar ya?” Rayya bergumam pelan yang langsung disambut dengan kekehan Baskara yang semakin terdengar.
Seharian ini dirinya diajak oleh ibu mertuanya, Kinanti untuk menemaninya berbelanja pakaian dari koleksi desainer ternama. Hal yang tidak menjadi kebiasaan Rayya sebelum menanggalkan statusnya sebagai putri bungsu Atmadja.
“Karena ada sesuatu yang harus aku kerjakan di sini, jadinya aku pulang lebih cepat,” jawab Baskara santai. Matanya menatap kedua tangan Rayya yang menenteng beberapa paper bag dengan logo brand ter
