Suasana masih cukup hening karena Baskara belum memberikan respon apapun. Melihat itu, Rama, Papa Baskara mengambil langkah inisiatif untuk menyelamatkan anaknya dari cecaran Sang Nenek. “Ibu, kita berdoa bersama dulu ya.” Rama berbisik. Untungnya Sang Nenek itu menyetujui dan membiarkan anak sulungnya itu memimpin doa bersama. Swastika Rahayu Brotoatmodjo mengakhiri cakap-cakap malam itu dengan mengenang kepergian suaminya, alias Kakek Baskara yang sudah pergi beberapa tahun silam. Setelah itu, hidangan makan malam sudah disiapkan dan sontak saja membuat fokus mereka teralihkan. Baskara melihat itu sebagai kesempatan untuk melipir sejauh mungkin. Namun, rupanya Sang Nenek masih berusaha menyeretnya ke dalam perbincangan serius terkait calon jodoh untuknya. “Tuan Baskara, dipangg