Bab 50: Benang Merah Takdir

1883 Kata

Dua hari sebelumnya… “Kamu beneran Rayya?” tanya Kinanti lagi. Matanya tidak lepas menatap Rayya dan mengagguminya. Rayya mengangguk kikuk. ‘Apa yang terjadi? Kenapa Mama Baskara datang menemuiku?’ Pikir Rayya dalam hati. “Kamu mungkin bingung dengan kehadiran saya yang mendadak seperti ini. Saya minta maaf karena sudah buat kamu kebingungan.” Rayya hanya menyunggingkan senyum canggung. “Nggak apa-apa, Ibu. Saya sebenarnya sedikit penasaran apa hal yang buat Ibu Kinanti datang menemui saya?” “Apa benar kamu sedang dekat dengan Baskara?” Lama Rayya terdiam karena mencerna pertanyaan dari Kinanti yang mungkin saja mengandung arti lain. “Kami cukup sering berkomunikasi dan beberapa kali bertemu,” jawab Rayya kemudian. “Kalian bertemu dimana?” Kali ini Rayya tidak tau apaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN