“Mas Bas pasti terkejut ya,” ujar Rayya pelan dengan perasaan menyesal. “Sebenarnya aku ingin ceritakan semuanya saat Mas Bas kembali kemarin. Tapi sesuatu terjadi. Dan begitu cepat.” Baskara mengulurkan tangannya lalu menggenggam tangan Rayya. Rasa hangat dan nyaman mulai memenuhi hatinya. Untuk pertama kalinya Baskara diizinkan memasuki unit apartemen yang Rayya tinggali selama ini di Skyline Residence. Saat itu mereka sudah kembali ke Jakarta untuk memulai proses persiapan pernikahan yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu enam bulan lagi. Karena pernikahan ini sudah menjadi keinginan kedua orang tua sejak lama, jadi adanya sedikit benturan dari konsep pernikahan yang diinginkan oleh Baskara dan Rayya. “It's okay. Aku cukup mengerti bagaimana keadaannya saat itu kamu pasti kage