Mobil SUV berwarna hitam milik Rayya akhirnya berhenti di sebuah rumah sederhana dan memiliki pekarangan yang sangat asri. Di depannya terdapat plang yang bertuliskan Panti Asuhan Pelita Hati. Pagi tadi, terbesit keinginannya untuk mengunjungi tempat yang sudah cukup lama ia datangi secara berkala selama beberapa tahun terakhir. Meski sempat diselimuti keraguan, toh Rayya akhirnya bisa sampai ke tempat ini setelah menempuh perjalanan selama tiga jam itu. Seorang wanita paruh baya mengenakan gamis hitam dengan kerudung yang senada itu muncul dari ambang pintu dan melangkah anggun menghampiri dirinya. Terlihat aura keibuan yang sangat kuat melekat saat wanita itu tersenyum hangat kepadanya. “Rayya?” “Ibu Ambar.” Rayya menghampiri Ibu Ambar itu dan memeluknya erat. Aroma yang mengua