Butuh waktu beberapa detik untuk Rayya –dan mungkin juga Baskara– menyadari dengan situasi mereka untuk saat ini. Sementara itu, di sebelah, Ibu Ambar tampak dengan sabar menunggu salah satu dari mereka akan menjawab pertanyaannya. “Iya, Bu. Kami saling kenal.” Rayya membuka mulutnya dan dilanjut dengan anggukan oleh Baskara. “Jadi tamunya Ibu sejak tadi itu Pak Baskara?” kali ini giliran Rayya yang bertanya. “Betul, Rayya. Pak Baskara ini salah satu donatur tetap di Panti Asuhan ini. Sama sepertimu.” Rayya mengerjapkan mata. Dari sekian banyak yayasan Panti Asuhan di seluruh negeri, kenapa justru mereka menjadi salah satu donatur tetap di tempat yang sama? “Loh, kamu juga?” tanya Baskara tampak terkejut. “Iya, Pak. Bantu-bantu sedikit aja kok.” Rayya tersenyum canggung. “Ngo