Pintu ruang kerja Harris di kantor terbuka. Fariz, sang adik satu-satunya itu menghampiri kakaknya dengan langkah yang tergopoh. Tangan kanannya menggenggam sebuah map yang berisi beberapa berkas yang diminta oleh Harris. “Ini beberapa dokumen yang diminta Mas Harris” Fariz meletakkan map berwarna coklat itu di atas meja Harris yang cukup berantakan seolah benar-benar merepresentasikan keadaan perusahaan saat ini. Dengan cepat, Harris membuka map dan membolak-balikkan kertas mencari satu buah nama yang sudah dicurigai. “Apa ada masalah, Mas?” tanya Fariz dengan hati-hati. Harris tampak menghiraukan. Dia masih berkutat dengan apa yang ada di depannya. Semenjak pertemuannya dengan Reihan, yang sama sekali tidak Harris kenali itu menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Siapa Rayya s