Rasanya campur aduk sekarang. Ada rasa kesal, marah, gedek, gondok, kecewa, eh sama aja ya artinya? Ya pokoknya marah semarah-marahnya. Tapi kalau aku samperin dia sekarang, nanti aku tidak akan tahu apa yang mereka bicarakan. Siapa tahu kan, Pak Adit berbohong padaku? Mereka bicara sangat pelan. Seakan takut aku mendengar. Dalam situasi seperti ini, keahlian mengintip sangat penting.
Dengan berjalan pelan dan mengendap-endap, aku mendekat. Mereka tidak seperti orang yang sedang berantem. Harusnya kalau memang sudah putus, jangan ada komunikasi intens lagi, apalagi sampai panggilan video begini.
Aku berusaha menajamkan pendengaranku, aish, mereka ngomong pake bahasa apaan sih? Aku gak ngerti, sumpah!
Duk!
"Aduh!"
Sial, aku malah jatuh terjerembab. Saking kesalnya, aku lupa jika la
