Malam yang kubayangkan akan seru berubah menjadi malam terburuk. Bayangkan saja, niat hati mencari pacar, malah dibuntuti pria jangkung ini. Mana mukanya sangar lagi setiap aku berusaha menyapa pria yang lewat di depanku. Tadinya aku merasa heran, kenapa semua pria yang kusapa nampak ketakutan, ternyata wajah seram di belakangku yang jadi biang keroknya. "Pak, harus ya duduk di belakang saya seperti itu?" Aku kesal sama dia, sumpah! "Ya bebas dong, ini tempat umum. Semua orang boleh duduk dimana saja. Kamunya aja yang baperan." "Ya udah, saya pindah. Anda jangan ngikut!" "Pindah kemana?" "Terserah saya, ini tempat umum. Semua orang berhak duduk di mana saja yang mereka mau." "Ck, hobi kamu niru saya ya?" "Anda guru saya, Pak." Ku lihat ia mencebik kesal. Sukurin, haha. Siapa suruh