"Jelaskan apa yang terjadi!" Suara tegas Bu Rahma memenuhi ruangan. Bahkan wanita itu langsung menyalakan lampu hingga ruangan ini tak lagi gelap seperti tadi. "Sekarang Mama sudah melihatnya sendiri. Aku rasa tidak perlu ada penjelasan." Pak Adit yang menjawab. "Aditya Hermawan! Beraninya kamu berkata seperti itu?! Jadi selama ini memang benar kamu sudah mengkhianati Jessica?!" "Aku tidak mengkhianatinya, Ma. Aku hanya mencintai Sani. Dan aku tidak bisa menahannya." "Mama tahu, kamu tidak salah. Tapi wanita ini yang sudah menggodamu, kan? Dia yang terus datang dan mengganggu hidupmu!" Bu Rahma menunjuk ke mukaku. Jelas aku tersinggung. "Anda salah, saya tidak pernah menggoda Pak Adit." "Sani benar, Ma. Aku lah yang terus menggodanya. Aku yang lebih dulu merasa nyaman padanya. Mama