Sebenarnya aku sedikit takut sih, walau tatapan Pak Adit tidak m***m seperti biasa, tapi kalau terus-terusan dipeluk begini kan risih juga. "Pak, udah tenang kan?" "Terus? Kamu mau pergi gitu? Saya lagi sedih lho, San. Dan kamu mau ninggalin saya? Jahat sekali." Nada bicaranya masih lesu. "Peluknya udah ya? Kalau Mbak Jessica tahu bisa salah sangka lho." "Biarin." "Pak, jangan gitu ih, saya gak mau jadi orang ketiga." "Ya udah yang kesatu aja." "Ish, Anda banyak bercanda. Saya hanya gak mau Anda nanti berantem sama Mbak Jessica karena salah faham." "Saya lagi malas membicarakan dia." "Ya jangan pake pelukan begini, Pak. Lagian ngapain juga Anda sedih? Bukannya tadi habis dapat banyak proyek? Harusnya Anda senang." "Hati saya lelah, San." Sendu sekali suaranya. "Ya udah, Anda ma