[Hongkong Theme Park]
Setelah malam panjang di The Glass Floor dan ketegangan yang nyaris terasa seperti perang diplomatik, pagi itu … dimulai dengan suara tawa anak-anak, aroma popcorn karamel, dan lagu latar khas taman hiburan yang terlalu ceria untuk hati yang masih waspada.
Langit Hong Kong bersih. Angin berembus ringan. Dan di depan gerbang masuk theme park terbesar di kota itu, rombongan kecil itu berdiri, nyaris seperti turis biasa.
Jia sudah mengerutkan alisnya bahkan sebelum pintu masuk terbuka. “Aku nggak mau naik yang serem-serem,” gumamnya pelan sambil melipat tangan di d**a.
Seojun, yang berdiri santai di sebelahnya dengan hoodie abu terang dan kacamata hitam yang sengaja ditaruh di atas kepala, hanya melirik ke bawah. “Aku bakal pegangin kamu terus, kok,” jawabnya lembut,
