“Siapa yang ngelukain dia?”
Suara Seojun masih pelan walaupun atmosfer sekitarnya … mulai berubah.
Tak ada jawaban. Tak ada satu pun yang berani bicara. Bahkan Melissa, yang tadinya berdiri seperti ratu, kini hanya bisa mematung. Nafasnya terputus-putus dan tangannya mulai gemetar tanpa dia sadari.
Seojun menatap ke lantai. Lalu perlahan, dia berdiri. Gerakannya lambat dan terkontrol tapi aura dingin dan mengerikan yang keluar dari tubuhnya tak bisa disembunyikan. Matanya menatap Melissa kembali. Tapi kali ini … bukan sebagai mahasiswa.
Bukan sebagai Yoon Seojun dengan ekspresi datar dan kebosanannya. Tapi sebagai pewaris resmi kerajaan mafia.
“Gue ulangi.” Nadanya naik satu oktaf. Lebih tegas. Lebih bergema.
“Who. Touched. What’s mine?” Pintu lounge terbuka perlahan. Dari sana masuk
