[Warning adegan 21+++] Lucien berdiri dengan punggung tegak, tapi tatapannya rapuh ketika menghadapi lukisan yang selama ini hanya menjadi rahasianya seorang diri. Ruangan galeri yang sunyi seperti turut menahan napas, menunggu kata-kata yang telah lama terpendam itu akhirnya terbebas. “Mungkin …” suaranya keluar pelan, seperti mengungkap sesuatu yang terlalu berat untuk disimpan lebih lama lagi, “aku mulai percaya.” Stella yang berdiri di sampingnya perlahan menoleh, dalam pandangannya tersirat sesuatu yang jauh lebih dalam dari sekadar perhatian biasa. Lucien menatap balik mata wanita itu, meneruskan dengan suara yang semakin dalam namun jelas. "Aku mulai percaya kalau cinta itu bukan kelemahan. Bukan jebakan atau alat tawar yang bisa dipakai untuk menyakiti. Tapi sesuatu yang bahkan

