Bzzzt. Suatu suara terdengar dari balik jasnya yang tergeletak di lantai. Lucien memicingkan mata. Stella mengerutkan kening. Lucien perlahan menunduk, meraih jasnya … Lalu menarik ponselnya dari dalam saku. Layar ponselnya menyala. Active Call: Damien F. (00:21:46) “What the—” “DAMN!” Lucien langsung menyambar ponsel dan memutus sambungan secepat kilat. Wajahnya memucat. Lalu memerah. Lalu entah kenapa … ekspresinya just gave up. Stella membeku. “LUCIEN.” Lucien mengusap wajahnya frustasi. “Aku bahkan nggak tau kapan aku telepon dia.” Stella mendekat, matanya membara lebih dari sebelumnya. “SELAMA. DUA. PULUH. MENIT?!” Lucien menatapnya dengan tatapan minta hidup. “Pasti kepencet pas aku narik kamu ke atas piano—” “OH MY GOD, LUCIEN!!!!!!” *** Dan di sisi lain kota, di Claret

