Pesan Terakhir Sebelum Pamit

1182 Kata

Stella menyelesaikan pengaturan file di tabletnya, lalu melirik jam kecil di sudut layar. “Aku harus ke perpustakaan. Meeting dengan editor kampus.” Dia berdiri pelan, merapikan blouse-nya yang sedikit berkerut. “Mereka mau wawancara soal kehidupan mahasiswa ... Navarre edition.” Nada suaranya ringan, ada sedikit senyum geli di ujung kalimatnya. Jia tersenyum, Damien bergumam, “Of course they do.” Stella meraih tasnya dan mengangguk ke arah mereka satu per satu. “Seojun. Jia. Damien.” Lalu matanya beralih pada satu orang yang tidak dia sebut terakhir karena formalitas, tapi karena jeda emosionalnya. “Lucien.” Tatapan mereka bertemu. Hening. Dan senyum Stella, lembut, hangat, tidak dibuat-buat, terbit begitu saja. Lucien tak berkedip. Tapi dadanya, bergetar halus. Dia tak bisa berpali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN