Batasan

950 Kata

Beberapa jam berlalu. Cahaya sore menyelinap masuk lewat celah gorden jendela kamar rumah sakit, mewarnai dinding dengan semburat keemasan yang pucat. Leon masih di sana, tidak bergerak dari tempatnya, masih menggenggam tangan Rengganis dengan mata sembab dan kepala tertunduk. Dunia serasa berhenti berputar, dan membeku di satu titik saja. Leon bahkan merasa bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang bergemuruh dengan begitu cepat, sementara itu dia tidak bisa merasakan getaran natural dari tubuh Rengganis seperti biasanya. Rengganis benar-benar sangat lemah, akan tetapi ajaibnya Arga sama sekali tidak terlihat atau tidak menghubunginya untuk menanyakan keberadaan juga kabar Rengganis, hingga tiba-tiba, jemari itu bergerak. Pelan, nyaris tidak terasa, tapi cukup membuat Leon tersentak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN