“Hai, udah bangun?” Tanya Alva saat Davira sudah keluar dari kamar. Dengan wajah yang baru bangun tidur Davira berjalan ke dapur untuk mendapatkan segelas air. Tak lama setelah itu Davira menyusul Alva yang sedang menonton. Duduk di sebelah Alva dan bersandar di bahu pria itu. Alva melihat keadaan Davira yang kacau masih dengan pakaian yang sama seperti tadi malam. Alva mengusap kepala Davira sebentar, lalu menariknya kembali. “Inikan yang lo mau? Sebuah kebenaran, lo udah dapatkan langsung dari Farel. Jadi nggak ada alasan lagikan buat yang lain? Jadi gue harap lo bisa bergerak maju Vir, lo katanya udah siap menerima semuanya. Sudah cukup dua tahun ini lo menderita mengharapkan sesuatu hal yang pada akhirnya mengecewakan. Jadi gue harap setelah ini lo bisa lupain semuanya dan tata kehi