* Lima menit. Ya, aku akan menunggunya 5 menit lagi, begitu Devdas menyemangati diri. Ia tetap memegang ponselnya, menanti balasan yang tak kunjung tiba. Dan 5 menit berlalu. Hanya semilir angin dan suara binatang malam yang menyapa Devdas. Lima menit kemudian, adalah rokok ketujuh yang dihabiskannya. Devdas menoleh karena mendengar suara beberapa pria berbicara di dekat mobilnya. Lima pria berbincang dan tertawa-tawa tak karuan sambil berjalan sempoyongan karena mabuk oplosan. Dari kemeja lengan panjang yang mereka kenakan, berwarna-warni cerah dengan kerah didirikan, lengan digulung ditambah celana jeans belel, sudah jelas mereka pemuda miskin yang tak mungkin dapat membeli minuman mahal. Berandalan itu meributkan mobil mewah yang tergolong termahal di dunia terparkir di tempat se