Dunia seolah berputar lebih lambat. Bukan hanya untuk seorang Kia, tapi juga untuk Albizar yang mendekatinya. Kedua mata Albizar masih menatap lekat-lekat kedua mata Kia yang menatapnya penuh ketegasan. Entah apa yang akan Kia lakukan, tapi dirasa Albizar, wanita itu seolah sedang menahan amarah dan itu ditujukan kepadanya. Kia seolah akan memberinya perlawanan bahkan penolakan. Kia bahkan langsung mundur, kembali membuat wajah mereka berjarak walau Albizar sudah sempat nyaris mengecup bibir Kia. “Kamu tetap istriku.” “Kamu tetap mama dari anak-anakku.” “Walau statusmu sebagai darah daging baji*ngan Harsan tidak akan pernah berubah.” “Semua itu tidak akan mengubah bahkan sekadar mengurangi rasa cintaku kepadamu!” “Terlebih aku sadar, ... andai bisa memilih, kamu juga tidak mau menjad