“Kamu enggak salah dengar,” berat Kia mengakuinya. Kia menyadari, selain Nanda, Raka yang datang bersama Nanda juga jadi memperhatikannya. Walau berat, Kia berangsur menatap Nanda maupun Raka, silih berganti. Seulas senyuman ia suguhkan, meski ia yakin, senyum yang ia hasilkan sangatlah hambar. “Namun pernikahan kami sedang bermasalah. Aku sengaja ke sini untuk menenangkan diri sekaligus menjalani lembaran baru,” ucap Kia terdengar sangat menyedihkan bahkan di telinganya sendiri. Sadar di sana ada Raka, Nanda sengaja mengangguk paham. “Nanti kita cerita!” lembutnya sambil memeluk hangat tubuh Kia lagi. Nanda yakin, Kia tidak akan menceritakannya jika di sana ada orang lain. Karenanya, Nanda sengaja menunda pembahasan mereka, kemudian fokus mengelus perut Kia yang memang sudah agak bun