68. Takdir yang Tak Adil

1223 Kata

Ketimbang rumah lama Raka saat bersama Tasya, rumah yang sekarang dan itu untuk Nanda, jauh lebih besar. Mereka juga memiliki pekerja dan itu merupakan sepasang paruh baya. Keduanya sudah langsung bantu-bantu. Baik itu mengurus barang pindahan, maupun menyiapkan keperluan Nanda dan anak-anak. Jadi, adanya keduanya di sana sangat meringankan kesibukan Nanda. “Kamu bahagia?” tanya Raka ragu kepada Nanda yang baru terbangun karena Raga menangis. Tampaknya Raga haus atau malah popoknya penuh. Hingga bocah itu merasa tak nyaman dan menyampaikannya melalui tangis. Di lain sisi, pertanyaan lirih dari Raka barusan membuat Nanda terkejut. Nanda pikir hanya dirinya yang terbangun. Namun ternyata, Raka sudah lebih dulu terbangun. Raka sudah mengambil ASIP dari kulkas sebelah. Kebetulan, tak jauh d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN