Pulang, Kia dan Bima langsung diboyong ke kediaman keluarga Albizar. Kediaman yang sangat megah mengalahkan kemegahan mall. Bima yang langsung bangun ketika turun dari mobil, menatap rumah oma opanya sambil terbengong-bengong. Sore menjelang petang, Bima dibuat takjub dengan kemewahan rumah oma opanya. “Ya ampun mas Bima ekspresi Mas, sak sik sok gitu!” Danian tidak bisa untuk tidak tertawa. Pak Daniel dan Danian memang tak ikut serta menjadi bagian dari kepulangan rombongan. Keduanya baru pulang kerja. Mobil yang membawa mereka terparkir bersebelahan di halaman sana yang memang luas. “Kesayangan Opa ... apa kabar, Sayang? Sudah sehat?” sergah pak Daniel sangat bersemangat menggendong Bima. Ia mengambil alih Bima dari ibu Violita. Layaknya biasa, ketika sedang ada oma opanya, Albizar