“Dari kemarin malam, pak Al sudah kirim dua orang buat jaga-jaga, jadi kamu jangan khawatir lagi, ya Ma!” ucap Raka di keesokan harinya karena sang istri tetap duduk melamun di sudut tempat tidur. Tatapan Nanda kosong, selain Nanda yang jadi sulit diajak komunikasi. “Ma ....” Raka sampai jongkok di depan Nanda. Kedua anaknya sudah Raka urus, meski Raga masih sibuk menangis. “Kok jadi gini, ya? Apa Nanda kena baby blues?" pikir Raka terpaksa menghubungi Kia lagi. Raka menelepon Kia sambil mengemban Raga. Ia tak tega melihat Raga terus menangis di ranjang bayinya. “Pa, ... kak Fefe mana?” tanya Nanda tak lama setelah Raka selesai telepon Kia. Nanda tak melihat keberadaan Feresya di sana. Karenanya, ia berinisiatif mencarinya ke kolong tempat tidur, laci lemari, tempat samp*ah, kulkas,