“Kembalikan Kia kepadaku!” tegas Albizar sesaat setelah kedua tangannya mence*kik Harsan dengan keji. Senyum di wajah Harsan langsung menepi. Namun, alasan itu terjadi bukan karena kedua tangan Albizar mencek*iknya. Melainkan karena Albizar menyebut nama Kia. “Jika kamu tidak memberikan Kia kepadaku dalam waktu satu kali dua puluh empat jam, ... kedua tanganku ini yang akan menghabi*simu!” tegas Albizar lagi dan kemudian mendorong Harsan sekuat tenaga. “K—Kia ...,” batin Harsan jadi ketar-ketir. Namun dengan cepat ia berusaha berdiri. Terlebih Albizar sudah melangkah pergi. Layaknya awal kedatangan Albizar, pria muda gagah itu kembali melakukannya dengan buru-buru. “Bagaimana jika kita tukar tambah? Aku berikan Kia kepadamu, tapi kamu juga harus memberikan mamamu kepadaku!” lantang Har