"Lihat ini!" Hana memutar laptopnya menghadap Gavin agar pria itu bisa melihat dengan jelas tanpa dia perlu bercerita panjang lebar. Gavin melebarkan bola mata membaca apa yang ada di laptop Hana. Sebuah situs kencan online. Pikirannya pun langsung berubah negatif melihat Hana. Tidak salah bukan bila dia berpikiran seperti itu? Selama ini image status kencan memang buruk. "Apa maksudmu dengan solusi yang kamu sebutkan? Kamu mau jual diri di sana pada lelaki?" Gavin mendadak terlihat murka. Entah kenapa, rasanya Hana tidak perlu melakukan hal serendah itu demi masa depannya. "Ck! Aku masih waras kali tidak perlu sampai menjual diri segala. Mau dilempar ke mana mukaku bila seorang dosen mempunyai profesi sampingan sebagai wanita penghibur? Aku juga tidak haus belaian," cerocos Hana prote