Alisha terdiam seolah mengetahui bahasa isyarat yang terlukis dari cara pria tersebut menatap tajam ke arah kedua bola matanya. Dua tatapan tajam saling bertemu satu-sama lain. Tatapan keduanya semakin lama semakin dalam, menggali isi hati satu-sama lain, menerka apa yang ada jauh di dalam sana.
“Kamu takut padaku.” Cetus Alisha seraya memutar posisi duduknya menghadap ke arah jalan di depan, tidak lagi menatap mata Leonardo.
“Aku? Takut padamu?!” Balik bertanya seraya tertawa ringan, pria itu kembali menjalankan mobilnya berputar arah kembali ke toko buku miliknya.
Alisha menunduk sejenak, kemudian berkata.. “Kini kamu sudah tahu alasan kenapa aku membawa pisau itu.” Lanjut gadis itu seraya menoleh sejenak, dia ingin tahu ekspresi seperti apa yang terlihat pada wajah tampan di sebel
