“Alisha, dasar!” Gumam Leonardo setelah gadis tersebut berlalu keluar dari dalam ruangan kerjanya.
Alisha menuruni anak tangga, senyum sadis dari bibir wanita itu kembali tersungging. Derap langkah kakinya begitu pelan menuju ke arah pintu keluar yang ada di dalam ruangan utama kediaman tersebut. Saat melintasi meja telepon langkah kakinya spontan terhenti. Gadis itu menoleh ke arah belati yang tadi dia bawa masuk ke dalam rumah, dan kini masih tergeletak di atas meja tepat di samping telepon. Alisha melangkah pelan menuju ke sana, gadis itu mengambil belati miliknya lalu menatap mata pisau tersebut dalam jarak dekat di depan wajah cantiknya, dengan tatapan kejam penuh dendam.
Alisha membawanya dalam genggaman lalu keluar dari dalam ruangan utama. Alisha tidak tahu kalau sejak tadi Leo
