Pisau dalam genggaman tangan Alisha membuat Leonardo kembali duduk di kursi. Alisha menjaganya sampai pria itu selesai menikmati sarapannya. “Trring!” Ponsel Alisha kembali berdering, gadis itu menyimpan benda tersebut di dalam saku bajunya. Leonardo menikmati minuman hangat buatan Alisha seraya menatap ke arah Alisha di seberang meja yang kini sedang memeriksa ponselnya. Leonardo bertanya-tanya kenapa wajah Alisha terlihat begitu masam saat melihat siapa yang sudah menghubunginya. Pria itu bersiap berdiri dari kursinya. “Tunggu!” Bentak Alisha seraya melepas celemek dapur dari belakang lehernya lalu melipat dan meletakkan kain tersebut pada sandaran kursi di dapur. “Kenapa? Aku akan pergi ke toko buku. Aku harus bekerja, kamu bisa tinggal di sini sesuka hati.” Ucapnya tanpa menghent