“Paman? Kita ke mana? Kenapa Paman tadi berteriak?” Tanya Caterina seraya beralih menyandarkan pipinya pada bahu kiri Frans. Anak itu masih mengantuk, tatapan matanya terlihat redup. Gerakan kelopak mata Caterina melambat lalu kembali terlelap dalam gendongan Frans. Frans mengusap punggung anak itu sambil berjalan menuju ke arah kediamannya sendiri yang ada di lantai lain. Di koridor gelap tersebut, Frans berpapasan dengan Daniel. Selama ini Daniel belum pernah bertemu dengan Frans secara langsung, jadi dia tidak begitu mengenal sosok pria dengan kacamata tebal tersebut. Keduanya saling melewati satu sama lain begitu saja. Frans sendiri juga tidak tahu kalau pria yang baru saja melewatinya itu adalah Daniel yang selama ini dibicarakan oleh Leonardo. Sampai di dalam rumah, Frans segera