Leonardo menggembungkan kedua pipinya, pria itu tidak mengira kalau Alisha akan menipu dirinya dengan cara berbohong tentang kehamilannya. “Kamu sangat sulit diterka.” Serunya pada wanita itu. Alisha membalas ucapan pria itu dengan seutas senyum pada bibirnya. Wanita itu menoleh sejenak ke arahnya. “Ekspresi macam apa ini? Kamu kecewa karena aku tidak benar-benar hamil? Atau kamu kecewa karena aku sudah berbohong. Tahukah kamu, aku selalu ingin tinggal di sisimu. Untuk selamanya, Leonardo.” Ucap wanita itu seraya menatap wajah Leonardo lekat-lekat. Leonardo sedang mengemudikan mobilnya, pria itu tidak membalas tatapan mata Alisha. “Kita langsung ke klinik Ramon?” Tanya Alisha saat menatap jalan yang mereka lalui. “Ya, jika laptop itu bisa menjadi kuncinya, aku ingin semua ini seg