Leonardo merasa lega sekali begitu Alena meninggalkan ruangan kerjanya. Pria itu segera berdiri dari sofa dan berjalan menuju ke arah meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda selama beberapa jam lamanya. “Frans akan mencambukku jika aku terlambat lagi. Aku tidak mengerti kenapa kehidupan Frans terlihat sangat menyedihkan di tahun ini.” Ucapnya seraya menyalakan laptopnya. Leonardo kembali sibuk melanjutkan jalan cerita pada naskahnya. Sampai-sampai dia tidak menyadari kalau siang sudah berlalu. Sesekali pria itu meregangkan otot punggungnya untuk menghapus penat pada tubuhnya. Leonardo menatap ke arah jam dinding di dalam ruangan, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Pria itu berdiri sejenak dari kursinya lalu berjalan keluar dari dalam ruangan. Tatapan matanya tertuj