“Kita selesai! Antar kan aku kembali besok, jangan menggangguku lagi.” Ucapnya seraya menepis pelukan Alisha Nirmala dari tubuhnya lalu melangkah menuju ke atas tempat tidur dan mulai rebah di sana. Perutnya terasa masih nyeri ketika dia gunakan untuk berteriak dan marah. Pria itu meringkuk menghadap ke sisi lain. Alisha masih berdiri di tengah ruangan, gadis itu masih mengusap air matanya yang terus mengalir membasahi kedua pipinya. Kening Leonardo mulai berkeringat. Pria itu merasakan nyeri pada bekas tusukan pada perutnya, dia merasakan luka itu kembali basah. Semakin lama semakin nyeri. Alisha melihat Leonardo meremas tepian tempat tidur, pria itu sengaja menyembunyikan wajahnya. Dia tidak ingin Alisha menyentuhnya atau melihatnya kembali menahan rasa sakitnya. “Leon? Kamu baik-b