Leonardo merasakan hembusan napas Alisha pada sisi perutnya, dimana bekas luka yang dibuat oleh Alisha di sana. Pria itu merasakan kecupan lembut serta tetesan air mata Alisha pada sisi perutnya. “Kenapa? Kamu menyesal telah membuat luka ini?” Tanya pria itu padanya. “Sangat menyesal.” Sahut Alisha padanya. Wanita itu masih menyentuh bekas luka pada perut Leonardo. Alisha melihat bekas jahitan di sana. “Seharusnya Ramon yang mendapatkannya. Kenapa malah kamu!” Keluh Alisha padanya. Leonardo tidak senang mendengar ucapan Alisha. Pria itu meremas rambut panjang Alisha, menariknya ke atas dan membuat wajah Alisha terdongak. “Hah! Kamu menjambak rambutku?! Karena aku menyebut Ramon?!” Teriak Alisha dengan tatapan marah. “Iya! Aku tidak suka kamu bertindak sesuka hatimu! Kamu tahu jika t