“saat kita ke Surabaya dan Bali, ada sumber terpercaya saya yang mengatakan jika seluruh penjuru hotel sudah mengetahui hubungan pak Arsen dan kak Aira.” “Bagus kalau begitu.” “Masalahnya semua orang memandang sebelah mata dan sinis pada ka Aira pak.” “Maksud kamu?” “Mereka menuduh kak Aira dengan tuduhan buruk, matrealistis lah, tidak tahu diri, tidak tahu malu karena mengejar pak Arsen dan menginginkan harta saja dan banyak lagi tuduhan buruk lainnya.” Arsen memukul meja dengan keras, “kurang ajar, berani mereka melakukan itu! Aku akan memanggil mereka satu persatu.” “Bukan begitu juga caranya pak.” Arsen menghela napas panjang, “kamu benar, tapi… kenapa Ai tidak mengatakan apapun padaku?” “Itulah kak Aira, tidak mau membuat anda khawatir.” Arsen berpikir sejenak, “ini