73 : Keraguan

1028 Kata

Zahira menatap cincin yang melingkar jari manisnya, cincin yang disematkan Arsen secara resmi di depan kedua orangtua mereka. Zahira sudah berganti pakaian dengan piyama tidur dan acara pesta pertunangannya dengan Arsen sudah berakhir satu jam lalu, Zahira berdiri bersandar di balkon kamarnya, pegawai event organizer yang mengurus pesta pertunangannya sedang membereskan tenda dan semuanya. Jam sebelas malam, udara dingin menerpa wajahnya. Hatinya membuncah bahagia karena jalan yang ia pilih mulai mulus, tidak berliku lagi seperti sebelumnya. Zahira kembali menatap cincin yang tersemat di jari manisnya, cincin itu berkilau terkena cahaya lampu balkon, ia tersenyum lembut dan mencium cincin tersebut. Zahira merasakan udara semakin dingin dan ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN