“Putuskan hubungan kamu dengan pria itu.” Zahira yang sedang menyuapkan makanan ke mulutnya menoleh pada papanya, ia meletakkan kembali sendok di tangannya. Setelah malam Arsen datang malam kemarin, pagi ini pak Indra, bu Mirna, Zahira dan Zalita makan pagi bersama seperti biasa. Zalita yang tidak tahu kemarin Arsen datang bingung menatap kakak dan papanya, Zalita pulang cukup larut malam karena ia sudah hampir menyelesaikan kuliahnya dan akan memegang restoran milik papanya. “Ada apa ini pa?” tanya Zalita. “Kakak kamu menjalin hubungan asmara dengan pria yang usianya jauh diatasnya, dan papa tidak setuju. Apa kata teman teman papa dan kolega kalau tahu tentang hal ini?” Zalita menoleh pada Zahira yang masih diam, ia menebak jika semalam Arsen menepati ucapannya datang menemui ke