15. Peringatan di Tengah Malam

1344 Kata

Malam itu udara terasa hangat. Di dalam kamar sederhana yang kini jadi tempat mereka berdua, Ana tengah melipat pakaian sementara Alicia duduk di tepi ranjang, rambutnya yang terurai menutupi sebagian wajah. “Bagaimana tadi urusan kuliahnya?” tanya Ana lembut, memecah keheningan. “Tuan Juan tidak membuatmu menunggu lama, kan?” Alicia mengangkat kepala, lalu tersenyum tipis. “Tidak, Bu. Semua berjalan lancar. Besok aku sudah bisa mulai kuliah.” Nada suaranya terdengar datar, tapi pikirannya masih berputar pada banyak hal, terutama tentang Juan. Ana tersenyum lega. “Syukurlah. Tuan Juan memang orang yang tepat waktu dan tegas. Kalau dia sudah berjanji, pasti ditepati.” Nada kagum yang keluar dari mulut Ana membuat Alicia menoleh. Ada kehangatan yang janggal di nada itu, seolah Ana benar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN